Quiz 5
PENGERTIAN GARIS LINTANG DAN GARIS BUJUR
Garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) adalah garis-garis khayal dipermukaan bumi yang dilukis di atas peta, atlas atau bola dunia untuk membantumenunjukkan kedudukan suatu tempat. Letak dan posisi tempat dirujuk oleh titik persilangan (koordinat) antara garis lintang dengan garis bujur. Nilai garis lintang dinyatakan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nilai garis bujur.
Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola dunia yang sejajar dengan GarisEkuator. Garis lintang diukur dalam kiraan (°) dari Garis Khatulistiwa atau Ekuator (0°)tanpa sudut. Garis-garis lintang utama di dunia terdiri dari Garis Khatulistiwa, Garis Sartan, Garis Jadi, Garis Artik, dan Garis Anartik. Semua garis lintang berbentuk lingkaran cincin, kecuali Kutub Utara (90°LU) dan Kutub Selatan (90°LS) yang berbentuk titik untuk menggambarkan poros bumi. Jadi Lintang Utara (LU) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah Utara Ekuator, sedangkan Lintang Selatan (LS) berarti semua tempat yang terletak di sebelah Selatan Ekuator.
Sedangkan garis bujur adalah garis-garis setengah lingkaran yang dilukis disekeliling bola dunia dari bagian atas sampai ke bawah tegak lurus dengan garis lintangsehingga seolah-olah menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Hal ini juga berarti semua garis bujur bertemu antara satu sama lain di Kutub Utara dan Kutub Selatan karena setiap garis berawal dan berakhir di keduanya. Garis bujur utama (Prime Meridien) adalah garis bujur 0° yang melewati kota Greenwich sebagaimana disepakati bersama secara internasional. Garis-garis bujur di sebelah timur Meridian diberi nilai 1°BT hingga 180°BT, begitu pula dengan garis-garis bujur di sebelah barat Meridiandiberi nilai 1°BB sampai 180°BB. Garis bujur 180°BT dan 180°BB adalah satu garis yang sama, hanya berbeda orientasinya sehingga garis bujur ini juga ditulis dengan 180° tanpa menyebut Bujur Timur atau Bujur Barat.
PENGERTIAN PROYEKSI PETA
Proyeksi adalah metode untuk merubah permukaan lengkung (3D) menjadi representasi dalam bidang datar (2D). Bentuk bumi berupa ruang 3D yg melengkung menyerupai ellipsoid. Untuk merepresentasikan bentuk bumi dalam bidang datar (2D) perlu dilakukan transformasi dengan menggunakan metode proyeksi peta.
Proyeksi peta didefinisikan sebagai fungsi matematika untuk mengkonversikan antara lokasi pada permukaan bumi dan proyeksi lokasi pada peta. Pengkonversian dilakukan dari sistem referensi geografis (spherical) menjadi sistem planar (cartesian). Misal: lintang (latitude) / bujur (longitude) Æ x/y.
Dalam transformasi dari bidang lengkung ke bidang datar terkadang mengalami distorsi atau perubahan dari bentuk aslinya. Agar mendapatkan bentuk ideal, perlu persyaratan geometrik, yaitu:
1) Jarak antar titik pada peta harus sesuai dengan jarak realitasnya (faktor skala peta)
2) Luas area (wilayah) harus sesuai dengan sebenarnya (faktor skala peta)
3) Sudut/arah garis yang direpresentasikan pada peta harus sesuai dengan sebenarnya
4) Bentuk unsur yang direpresentasikan pada peta harus sesuai dengan bentuk sebenarnya. (juga dengan memperhatikan faktor skala peta)
Jenis Proyeksi Peta
1. Menurut bidang proyeksi:
a) Proyeksi azimuthal: menggunakan bidang datar sbg bidang proyeksi.
b) Proyeksi kerucut (conic): menggunakan bidang kerucut sbg bidang proyeksi.
c) Proyeksi silinder (cylindrical): menggunakan bidang silinder sbg bidang proyeksi
2. Menurut kedudukan garis karakteristik/bidang proyeksi terhadap bidang datum yg digunakan:
a) Proyeksi normal: garis karakteristik berimpit dgn sumbu bumi.
b) Proyeksi miring: garis karakteristik membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
c) Proyeksi transversal/ekuator: garis karakteristik tegak lurus terhadap sumbu bumi.
3. Menurut ciri‐ciri asli yg tetap dipertahankan:
a) Proyeksi ekuidistan: jarak di peta = jarak di permukaan bumi.
b) Proyeksi konform: sudut dan arah di peta = sudut dan arah di permukaan bumi.
c) Proyeksi ekuivalen : luas di peta = luas di permukaan bumi.
4. Menurut kakrakteristik singgungan antara bidang proyeksi dgn bidang datum:
a) Proyeksi menyinggung
b) Proyeksi memotong
c) Proyeksi tidak menyinggung / tidak memotong
Daftar Referensi
0 komentar:
Posting Komentar