Rabu, 22 Maret 2017

PANDUAN UNTUK PENYELAM DAN SNORKELER

 BAGI WISATAWAN
  • Pilihlah operator wisata yang menerapkan prinsip-prinsip kelestarian. Ini bisa Anda ketahui dari media promosi mereka,dan fasilitas yang mereka tawarkan seperti:
  • Melakukan pengenalan mengenai lingkungan dan ekosistem yang akan dikunjungi;
  • Menekankan dan melaksanakan pelatihan kontrol daya apung (buoyancy), serta menerapkan larangan untuk menyentuh dan/ atau menginjak satwa atau karang;
  • Menggunakan penambat kapal secara bertanggung jawab;
  • Secara aktif mendukung dan terlibat dalam kegiatan konservasi dan taman nasional.
  • Pastikan bahwa operator wisata Anda memiliki peralatan yang memadai untuk kegiatan penyelaman dan snorkeling.
  • Pastikan bahwa operator wisata Anda memiliki peralatan yang memadai pertolongan pertama pada kecelakaan.
  • Pastikan bahwa pemimpin penyelaman (dive leader) memiliki keahlian dan pengalaman yang memadai dan minimal memiliki sertifikat selam tingkat ‘dive master’.
SAAT BERADA DI DALAM AIR
  • Pilihlah titik masuk (entry) dan keluar (exit) dari air secara cermat untuk menghindari daerah karang dan keselamatan penyelaman.
  • Jaga posisi Anda tetap sejajar (horizontal) dengan air ketika berada didekat atau diatas karang. Idealnya Anda berada minimal 50 cm dari dasar substrat.
  • Jangan menyentuh karang dan satwa laut. Selain bisa membuat Anda terluka, karang dan sebagian besar satwa laut merupakan hewan yang sangat rentan terhadap sentuhan.
  • Jaga jarak aman Anda dengan karang ataupun satwa laut yang mungkin Anda temui.Jaga kayuhan fins dan gerakan badan Anda untuk menghindari kontak yang tidak disengaja dengan karang dan menaikan substrat dasar ke kolom air.
  • Jangan berdiri dan/atau beristirahat pada dasar laut atau pada karang.
  • Jangan mendekati atau mengganggu satwa yang akan naik ke permukaan air, terutama untuk satwa yang akan mengambil nafas (penyu, ular, dan mamalia laut).
  • Jangan mengejar, mengganggu atau menunggangi satwa.
  • Jangan berpegangan pada karang pada saat safety stop, aturlah daya apung (buoyancy)Anda.
  • Bagi fotografer bawah air, ingatlah keselamatan satwa dan diri Anda jauh lebih penting dari pada foto Anda. Penyelam harus memiliki keahlian dalam mengambil gambar dan video di dalam air. Peralatan fotografi bawah air yang tidak praktis akan berpengaruh pada daya apung (buoyancy). Anda akan semakin mudah menyentuh dan merusak satwa atau organisme laut lain saat berkonsentrasi untuk mendapatkan potret yang sempurna.
  • Bila Anda melakukan penyelaman pada malam hari, HINDARI menyentuh atau membangunkan satwa yang sedang tidur. Waspada juga terhadap satwa nokturnal yang sedang mencari makan pada malam hari (seperti belut laut).
  • Dilarang keras untuk membuang sampah di lokasi wisata. Buang semua sampah yang Anda hasilkan pada tempat yang tersedia, bila tidak ada, simpan dan bawa kembali sampah Anda.
  • Jangan mengambil apapun dari alam atau membeli satwa dan produk turunannya untuk dikoleksi sebagai cinderamata.
 CATATAN UNTUK PENYELAM:
  • Pastikan peralatan selam Anda terpasang dengan baik dan tidak mengganggu lingkungan sekitar.
  • Pastikan Anda sedang dalam kondisi sehat dan selalu menerapkan buddy system selamapenyelaman.Hindari menggunakan sarung tangan.
  • Pastikan Anda menjaga daya apung Anda (buoyancy) tetap netral selamapenyelaman.
CATATAN UNTUK SNORKELER:
  • Latihlah kemampuan renang Anda untuk berenang menuju daerah berkarang.
  • Bagi perenang yang belum berpengalaman, pertimbangkan untuk memakai rompi pelampung untuk menambah daya apung (buoyancy) Anda dan berenanglah bersamapemandu.
BAGI OPERATOR WISATA
  • Terapkan kebijakan “tidak menyentuh”. Informasikan kebijakan untuk “tidak menyentuh” apapun bagi para penyelam dan snorkeler. Kebijakan ini dapat diperkuat dengan mendorong penggunaan rompi pelampung untuk para perenang yang tidak berpengalaman serta saran untuk tidak menggunakan sarung tangan bagi para penyelam.
  • berikan pengarahan mengenai kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan laut. Informasikan kepada tamu Anda mengenai pentingnya dan rentannya ekosistem pesisir dan terumbu karang serta dampak negatif yang dihasilkan dari kegiatan snorkeling dan penyelaman yang tidak bertanggung jawab.
  • Memahami lokasi wisata yang Anda pilih, terutama jika termasuk dalam kawasan konservasi.
  • Pahami dan patuhi aturan-aturan yang berlaku di lokasi kegiatan, termasuk zona dimana kegiatan wisata boleh atau tidak boleh dilakukan.
  • Hormati budaya dan kearifan lokal masyarakat di sekitar lokasi. Hal ini bervariasi, mulai dari cara berpakaian hingga larangan akan kunjungan ke lokasi-lokasi tertentu. Ingatkan tamu Anda akan hal ini.
  • Pastikan pengemudi kapal penyelaman Anda memahami penggunaan jangkar secara baik dan bertanggung jawab.
  • Beritahu pemerintah lokal tentang gangguan atau kerusakan lingkungan yang teramati di lokasi kegiatan.
  • Ingatkan klien Anda untuk selalu menghargai lingkungan bawah laut, termasuk satwa liar yang hidup disana.
    Seri Aktivitas Bahari yang Bertanggung Jawab Best Environmental Equitable Practices PENYELAMAN, SNORKELING, MEMANCING REKREASI, JET SKIING, PARASAILING 10
  • Jika memungkinkan, Anda bisa bagi peserta wisata ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang berpengalaman dan kelompok yang belum/minim pengalaman menyelam. Untuk kelompok yang belum/minim pengalaman menyelam, bawalah mereka ke daerah yang terumbu karangnya tidak terlalu padat serta pastikan mereka menyelam di kolom air dan tidak terlalu dekat ke substrat dasar.
  • Operator harus memiliki rencana keadaan darurat apabila terjadi insiden ketika aktivitas berlangsung. Mulai dari memberikan pertolongan pertama, individu yang dimintai keterangan, dan lokasi fasilitas kesehatan pendukung. Hal ini harus diketahui oleh semua staf khususnya pemandu yang menyertai wisatawan ke lapangan.
  • Pastikan juga alat komunikasi yang ada memadai dan berfungsi dengan baik.
  • Pastikan Anda menyediakan tempat pembuangan sampah.
  • Bantulah pemerintah setempat untuk mengkaji kapasitas penyelaman pada wilayah Anda. Bekerja sama dengan operator lain dan pemerintah setempat untuk mengkaji kapasitas penyelaman terutama pada situs-situs yang populer untuk menghindari kepadatan penyelam. Hasil kajian tersebut nantinya bisa menjadi dasar untuk mengurangi ancaman yang mungkin timbul terhadap ekosistem di situs-situs tersebut sekaligus meningkatkan kenyamanan dan keamanan para pengunjung.
Sumber : http://www.wwf.or.id/
http://rbdc.or.id/

0 komentar:

Posting Komentar